VIVAnews - Pemimpin Libya, Moammar Khadafi memberikan latihan wajib militer kepada pelajar laki-laki untuk memperkuat pasukannya. Para bocah yang berusia sekitar 15 tahun ini akan menempati garda terdepan untuk merebut kembali Misrata, kota di barat Libya yang diduduki oposisi.
Mereka digembleng secara militer untuk melawan oposisi demi mempertahankan kuasa Khadafi. Mereka dilatih memainkan senapan. Otak mereka pun dicekoki dengan mantra agar loyal terhadap Khadafi. Mereka dibuat takut bahwa jika mundur akan mati ditembak.
Umran, 17 tahun, seorang pelajar asal Tripoli, telah menghabiskan dua tahun di sekolah militer. Namun, semua ilmu dan latihan yang didapat tak seserius saat ini. Menyusul kegentingan keamanan di negaranya, ia mendapat panggilan untuk latihan militer intensif awal Februari lalu.
Mereka dikarantina di sebuah area terpencil. Tanpa akses ke radio dan televisi selama 40 hari. "Aku diberi senapan dan kami diberitahu akan menembak target pada sebuah latihan. Tapi nyatanya kami sudah di Misrata. Kami sekitar 90 orang usia antara 15 sampai 19 tahun."
"Kami diberitahu bahwa kami harus membersihkan Misrata. Ada penyerbu dari Mesir dan kami harus berjuang melawan mereka. Setelah kami tahu kondisi sebenarnya, kami mengatakan tidak ingin ada bagian di dalamnya. Beberapa mencoba untuk melarikan diri dan petugas menembaki kami."
Mereka yang tertangkap diangkut menggunakan truk militer dan dipersiapkan kembali melawan pemberontak.
Selain para bocah, Khadafi juga memperkuat pasukannya dengan tentara bayaran. Dalam pertarungan di Misrata, terlihat sejumlah penembak jitu wanita dari Kolombia. Tentara ini dikabarkan mendapat bayaran hingga US$1.000 atau hampor Rp9 juta per hari. (umi)
• VIVAnews http://dunia.vivanews.com/news/read/215144-khadafi-perkuat-pasukan-dengan-tentara-bocah
Rating
Tidak ada komentar:
Posting Komentar