Kamis, 14 April 2011

Device yang Masih Mahal Menjadi Kendala Pengembangan Ponsel Android

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Masih tingginya harga device berplatform Android, menjadi kendala bagi peningkatan signifikan pengguna ponsel Android di Indonesia. Hal tersebut diperberat dengan adanya persepsi bahwa ponsel Android menguras pulsa.
''Harga device yang masih tinggi dan persepsi keliru terhadap penggunaan layanan data ikut mempengaruhi pertumbuhan pengguna Android di Indonesia, '' kata Presiden Direktur PT InterSys, Syamsuddin Ali di Jakarta, Rabu (13/4). InterSys adalah pemegang merek ponsel lokal Ivio.
Menurut Syamsuddin, ponsel berbasis Android memiliki prospek yang bagus di masa mendatang. Ia melukiskan bahwa di tingkat global, Smartphone Android telah menguasai pasar dan mampu menggeser smartphone berbasis Symbian. Hingga tahun 2015 pangsa pasar Android akan terus meningkat.
Lantas bagaimana dengan Indonesia. GM Mobile Bundling Telkomsel, Heru Sukendro mengemukakan bahwa pertumbuhan pengguna Android di Indonesia cukup tinggi.  Hanya saja volume pengguna relatif kecil. ''Pelanggan Telkomsel yang menggunakan Android sekitar 60 ribu,'' kata Heru.
Heru maupun Syamsuddin mengaku tak mematok target tinggi untuk produk bundlingnya ini. '' Dalam tiga bulan pertama, kita harapkan terserap 10 ribu hingga 20 ribu unit,'' kata Heru.
Tahun 2011 diperkirakan akan masuk sekitar 40-jutaan ponsel baru ke pasar Indonesia. Dari jumlah itu, sekitar 12 persen masuk kategori smartphone. Anroid sendiri disebut Syamsuddin masih kecil pangsa pasarnya, '' Kurang dari lima persen, perkiraan kami sekitar 3 persen dari seluruh ponsel yang masuk ke Indonesia,'' kata Syamsuddin.
Memperhatikan prospek ke depan, Telkomsel dan Ivio menjalin kerja sama bundling.
 Ivio DE 38 yang bekerja dengan OS Android 2.2 Froyo  di bundling dengan kartu Simpati. Pembeli paket bundling, kata Heru, akan mendapatkan diskon paket internet unlimited Telkomsel hingga 50 persen selama tiga bulan.
Invio DE 38 sendiri akan dilepas di pasar mulai besok  dengan harga promosi Rp 999 ribu pada penjualan perdana. Harga jual ponsel ini sebenarnya Rp 1.499.000. ''Kami sengaja memberikan diskon khusus agar masyarakat bisa menikmati ponsel Android dengan harga terjangkau,'' kata Syamsuddin.Syamsuddin berharap bahwa harga Rp 999 ribu serta diskon paket unlimited Telkomsel diharapkan mampu menembus barrier bagi pengembangan ponsel Android di indonesia. '' Sekaligus untuk memperluas pasar. Saat ini Android baru digunakan di kalangan gadget freak. Dengan harga murah kami mengharapkan bisa memberi kesempatan pengguna pertama Android untuk mencoba dan menikmati pengalaman baru,'' katanya.
http://id.berita.yahoo.com/device-yang-masih-mahal-menjadi-kendala-pengembangan-ponsel-20110413-031802-424.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar